Jumat, 07 November 2014

BAB 3 ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSTRAAN


KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN 

A. Latar Belakang
Ilmu budaya dasar atau bahasa luarnya di sebut basic humanities. kata humanities awalnya  berasal dari negara inggris yang berarti dalam bahasa indonesia adalah sastra. kata humanities  berasal dari bahasa latin yang artinya adalah berbudaya dan halus. Sastra dalam arti khususnya itu biasa kita gunakan dalam kebudayaan adalah ekspresi dan isi hati dari perasaan manusia yang diungkapkan dalam bentuk pandangan cerdas yang dituangkan dalam bentuk sesuatu hal yang mencerminkan sebuah keindahan, Secara morfologis, kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu su dan sastra dengan mendapat imbuhan ke- dan -an. Kata su berarti baik atau bagus, sastra berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang baik atau bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun isinya.
Teori sastra, yaitu cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang asas-asas, hukum-hukum, prinsip dasar sastra, seperti struktur, sifat-sifat, jenis-jenis, serta sistem sastra.
Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti  puisi, cerpen/novel, atau drama.

B. Pengertian Sastra Menurut Para Ahli :
  •   Mursal Esten (1978 : 9) Sastra atau Kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia. (dan masyarakat) melalui  bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).
  •   Semi (1988 : 8 ) Sastra. adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa sebagai mediumnya.
  •   Panuti Sudjiman (1986 : 68) Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapanya.
  •  Ahmad Badrun (1983 : 16) Kesusastraan adalah kegiatan seni yang mempergunakan bahasa dan garis simbol-simbol lain sebagai alai, dan bersifat imajinatif.
  •   Eagleton (1988 : 4) Sastra adalah karya tulisan yang halus (belle letters) adalah karya yang mencatatkan bentuk bahasa. harian dalam berbagai cara dengan bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangtipiskan dan diterbalikkan, dijadikan ganjil.
C.  PENGERTIAN SENI
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Seni dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai. Seni disebut juga dengan prose, produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu. Suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermakna kematian dan mawar merah yang berarti cinta). Seni menurut media yang digunakan terbagi 3 yaitu : Seni yang dapat dinikmati melalui media pendengaran atau (video art), misalnya seni musik, seni suara,dan seni sastra, puisi dan pantun Seni yang dinikmati dengan media penglihatan (Visual Art)) misalnya lukisan, poster, seni bangunan, seni gerak beladiri dan sebagainya. Seni yang dinikmati melalui media penglihatan dan pendengaran (audio visual art) misalnya pertunjukan musik, pagelaran wayang, film.

ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA

C.  PENGERTIAN PROSA
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
  •     JENIS-JENIS PROSA DAN BAGIAN-BAGIANNYA :
Jenis-jenis Prosa dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
·        Prosa naratif
·        Prosa deskriptif
·        Prosa eksposisi
·        Prosa argumentatif
  •     Bagian-bagian Prosa :
    Prosa Lama
adalah prosa yang hidup dan berkembang dalam masyarakat lama Indonesia. Prosa lama terbagi atas:

·   Bidal
Bidal adalah cara berbicara dengan menggunakan bahasa kias.
Bidal terdiri dari beberapa macam, diantaranya:

a. Pepatah
Pepatah adalah suatu peri bahasa yang mengunakan bahasa kias dengan maksud mematahkan ucapan orang lain atau untuk menasehati orang lain.
Contoh: Malu bertanya sesat di jalan
Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna.

b. Tamsil
Tamsil (ibarat) adalah suatu peribahasa yang berusaha memberikan penjelasan dengan perumpamaan dengan maksud menyindir, menasihati, atau memperingatkan seseorang dari sesuatu yang dianggap tidak benar.
Contoh: Tua-tua keladi ,makin tua makin menjadi. 
Keras-keras kersik, kena air lemut juga.

c. Kiasan
Ungkapan tertentu untuk menyampaikan maksud yang sebenarnya kepada seseorang karena sifat, karakter, atau keadaan tubuh yang dimilikinya. Kata-kata sebutan yang digunakan dengan cara tersebut dinamakan bahasa kiasan.
Contoh: Makan tangan = memperoleh keuntungan besar
Buah hati = kekasih atau orang yang sangat dicintai.

d. Perumpamaan
Perumpamaan adalah suatu peribahasa yang digunakan seseorang dengan cara membandingkan suatu keadaan atau tingkah laku seseorang dengan keadaan alam, benda, atau makhluk alam semesta.
Contoh: Seperti anjing makan tulang, Seperti durian dengan mentimun.

e. Pemeo 
Pemeo adalah suatu peribahasa yang digunakan untuk berolok-olok, menyindir atau mengejek seseorang atau suatu keadaan. 
Contoh:
Ladang Padang, orang Betawi: maksudnya berlagak seperti orang Padang padahal dia orang Betawi atau orang Betawi yang berlagak kepadang-padangan.
Bual anak Deli: maksudnya membual seperti membualnya daerah Deli yang terus menerus, namun isinya tidak bermakna.

2.     Hikayat
Hikayat berasal dari India dan Arab, yaitu bentuk sastra lama yang berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran,putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah.
Contoh: Hikayat Hang Tuah 
  • Kabayan
  • Si Pitung
3.      Sejarah atau Tambo
Sejarah disebut juga Tambo, berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata sajaratun yang berarti pohon. Sejarah adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta.
Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama.
Contoh:
Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.
4.      Dongeng
Bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yangluar biasa dengan penuh khayalan. Fungsi dongeng hanyalah sebagai penghibur hati saja atau pelipur lara. Itulah sebabnya dongeng disebut juga cerita pelipur lara.
  • Bentuk-bentuk cerita dongeng:
a. Mite
Dongeng yang berisikan tentang hal-hal yang gaibatau alam gaib, seperti dewa,peri ataupun Tuhan. 
Contoh:
  • Cerita Dewi Sinta yang diculik oleh Rahwana
  • Cerita Nyi Roro kidul
  • Dongeng Abu Nawas 
b. Sage
Dongeng tentang kepahlawanan,keperkasaan, serta kesaktian raja, pangeran atau tokoh-tokoh tertentu. 
Contoh;
  • Dongeng Kesaktian Hang Tuah
  • Dongeng Kesaktian dan keperkasaan Patih Gajah Mada

c. Fabel
Fabel adalah dongeng tentang binatang yang bisa berbicara dan bertingkah laku seperti manusia. 
Contoh:
  • Cerita Si Kancil yang Cerdik
  • Dongeng Perlombaankancil dan siput

d. Legenda
Dongeng tentang suatu kejadian alam, asal-usul suatu tempat, benda, atau kejadian di suatu tempat atau daerah.
Contoh: 
  • Cerita tentang Tangkuban perahu
  • Dongeng Malin kundang
  • Dongeng terjadinya Kota Bandung

e. Penggeli Hati  
Penggeli hati adalah cerita komedi yang berkembang dalam suatu masyarakat.

Contoh:
Si Kabayan, CeritaPak Belalang,Cerita Lebai Malang, Abu Nawas, dll.

f. Cerita perumpamaan
Dongeng yang mengandung kiasan atau ibarat yang berisi nasihat dan bersifat mendidik.
Misalnya, orang yang pelit akan dinasehati dengan cerita Haji Bakhil atau Haji Pelit. Yang sombong akan dinasehati dengan cerita Firaun.

5. Kisah
Karya sastra lama yang berisikan cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh kisah dalam karya sastra lama, antara lain:
a. Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan
b. Kisah Abdullah ke Jedah.

2.     Prosa Baru
  • Prosa baru meliputi : 
1. Cerita pendek
2. Roman/ novel 
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi

3.     Prosa Fiksi 
Prosa fiksi ialah prosa yang berupa cerita rekaan atau khayalan pengarangnya. Isi cerita tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta. Prosa fiksi disebut juga karangan narasi sugestif atau imajinatif. Prosa fiksi berbentuk cerita pendek (cerpen), novel, dan juga dongeng.
Sebagi salah satu genre sastra, karya fiksi mengandung unsur-unsur meliputi :
(1) pengarang atau narator,
(2) isi penciptaan,
(3) media penyampai isi berupa bahasa,
(4) elemen-elemen fiksional atau unsur-unsur intrinsik yang membangun karya fiksi itu sendiri sehingga menjadi suatu wacana.

Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain:
1.     Prosa fiksi memberikan kesenangan
2.     Prosa fiksi memberikan informasi
3.     Prosa fiksi memberikan waarisan cultural
4.      Prosa memberikan keseimbangan wawasan

karya sastra dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
  • Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, contohnya karya sastra pada jaman Jepang.
  • Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya, biasanya kategori ini tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, tetapi untuk merenung.
Contoh Cerita Prosa Fiksi berbentuk dongen:
  • BAYANGAN DI CERMIN
Di sebuah pulau terpencil, jauh di tengah lautan, tinggallah sepasang suami istri dengan rukun dan damai, tidak pernah mengalami persengketaan. Namun pada suatu senja, ketika sang suami kembali dari laut, ia menemukan sepotong cermin terletak di pantai. Diambilnya cermin itu, dan alangkah heran hatinya melihat bayangan manusia di dalamnya. Inilah agaknya ayahku yang meninggal beberapa bulan yang lalu, pikirnya. Cepat-cepat dia pulang ke rumah. Cermin itu dibungkusnya lalu disimpannya di bawah bantal. Hal ini tidaklah diceritakannya kepada istrinya. Keesokan harinya, ketika istrinya membersihkan tempat tidur, dia menemukan bungkusan itu. Alangkah kagetnya dia setelah membukanya, dan menemukan ada seorang wanita di dalam benda yang dibungkus dengan rapi itu. Suamiku sudah berkhianat, pikirnya. Dulu dia berjanji akan setia sampai mati. Rupanya sewaktu ke laut, dia mengambil kesempatan mencari wanita lain.
Ketika suaminya pulang dari laut senja hari, dia tidak menyambutnya dengan senyum seperti biasanya, tetapi dengan omelan. “Dulu kamu mengatakan sayalah satu-satunya wanita di dalam hidupmu. Kamu berjanji setia sampai mati. Tetapi sekarang kamu punya wanita simpanan,” tuduhnya. Suaminya kaget. Dia tidak mengerti apa maksud istrinya. “Lha, ada apa ini? Mengapa kamu bilang saya punya simpanan?” tanyanya. “Ini! Lihatlah!” teriak sang istri sambil menyerahkan cermin itu kepada suaminya. Sang suami melihat ke dalam cermin, kemudian berkata, “Lihatlah baik-baik, ini bayangan mendiang ayahku.” “Ayahmu?” teriak istrinya sambil merebut kembali cermin itu. Dia kembali melihat ke dalamnya, dan kembali terlihat bayangan wanita. “Bohong! Ini wanita!” teriaknya. Dengan sabar asang suami datang mendekat, sambil berkata, “Mari kita lihat bersama, dan kita buktikan bayangan siapa yang ada di dalam benda ajaib itu.” Namun, alangkah bertambah kagetnya mereka ketika melihat sekarang ada dua bayangan di dalam cermin itu, seorang laki-laki dan seorang wanita. Dalam kekagetan dan kebingungan itu, tiba-tiba cermin itu terlepas dari tangan dan jatuh, lalu pecah berderai. Sekarang tidak ada lagi bayangan laki-laki dan wanita. Dan mereka pun tidak bertengkar lagi.

(Diceritakan kembali oleh Letmiros dalam “Menulis Secara Populer” oleh Ismail Marahimin, 2001)

ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
  •      PENGERTIAN PUISI 
Puisi (dari bahasa Yunani Kuno: ποιέω/ποι (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima adalah yang membedakan puisi dari prosa. Namun perbedaan ini masih diperdebatkan. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya. Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zigzag dan lain-lain). Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukkan pemikirannnya. Puisi kadang-kadang juga hanya berisi satu kata/suku kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut menjadi tidak dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala „keanehan yang diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam menciptakan sebuah puisi. 
Ada beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi baru.  Namun beberapa kasus mengenai puisi modern atau puisi cyber belakangan ini makin memprihatinkan jika ditilik dari pokok dan kaidah puisi itu sendiri yaitu pemadatan kata-kata. kebanyakan penyair aktif sekarang baik pemula ataupun bukan lebih mementingkan gaya bahasa dan bukan pada pokok puisi tersebut. Didalam puisi juga biasa disisipkan majas yang membuat puisi itu semakin indah. Majas tersebut juga ada bemacam, salah satunya adalah sarkasme yaitu sindiran langsung dengan kasar. Dibeberapa daerah di Indonesia puisi juga sering dinyanyikan dalam bentuk  pantun. Mereka enggan atau tak mau untuk melihat kaidah awal puisi tersebut.
  • Kreativitas penyair dalam membangun puisinya :
1. Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehinggga puisi menjadi segar, hidup menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
2. Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3. Kata-kata yang berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati.
  • Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian yang mendasari penyajian puisi  pada perkuliahan ilmu budaya dasar adalah :
1.     Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2.     Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
3.    Puisi dan keinsyafan sosial.
  •  CONTOH PUISI :

               RUMAHKU

Rumahku dari unggun-timbun sajak
Kaca jernih dari luar segala nampak

Kulari dari gedong lebar halaman
Aku tersesat tak dapat jalan
Kemah kudirikan ketika senjakala
Di pagi terbang entah ke mana

Rumahku dari unggun-timbun sajak
Di sini aku berbini dan beranak
Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang

Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
Jika menagih yang satu
27 april 1943

(Karya :  Chairul Anwar)

SUMBER :
http://www.was-was.com/2013/12/kumpulan-puisi-chairil-anwar-lengkap.html
http://infoter-baru.blogspot.com/2013/07/pengertian-prosa-fiksi-bentuk-dan-contoh.html
http://rosdianya.wordpress.com/2011/06/01/konsep-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/
http://nisaboo.blogspot.com/2012/03/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam_16.html
http://www.scribd.com/doc/218587494/Makalah-IBD-I 
http://coretan-mahasiswa12.blogspot.com/2012/03/kreativitas-penyair-dalam-membangun.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar